Sabtu, 26 Februari 2011

Teori Psikonalisa Yang Menggambarkan Kepribadian ( Freud & Erickson )

Ajaran psikonalisa menyatakan bahwa perilaku seseorang itu lebih rumit dari pada apa yang dibayangkan pada orang tersebut. Disini, Freud memberikan indikasi bahwa tantangan terbesar yang dihadapi manusia adalah bagaimana mengendalikan dorongan agresif itu. Bagi Sigmund Freud, rasa resah dan cemas seseorang itu ada hubungannya dengan kenyataan bahwa mereka tahu umat manusia itu akan punah. Kecemasaan muncul karena adanya konflik antar id dengan super ego.
Dalam teori psikonalistik, struktur kepribadian manusia itu terdiri dari :
Ide, Ego dan SuperEgo.

  • ide adalah komponen kepribadiaan yang berisi implus agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan " Pleasure Principle"
  • Egao adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam, untuk mengatur dorongan - dorongan id agar tidak melanggar nilai - nilai superego.
  • SuperEgo adalah bagian moraldari kepribadian manusia, karenaia merupakan filter dari sensor baik - buruk, salah-benar, boleh-tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan.
cara kerja masing - masing struktur dalam pembentukan kepribadian adalah :
  1. apabila rasa id-nya menguasai sebagian besar energi psikis itu. maka pribadinya akan bertindak primitif, implusif dan ia akan mengumbar impuls-impuls primitifnya.
  2. apabila rasa ego-nya menguasai sebagian besar energi psikis itu, maka pribadinya bertindak dengan cara yang realistik, logis, dan rasional.
  3. apabila rasa super ego-nya menguasai sebagian besar energi psikis itu, maka pribadinya akan bertindak padahal-hal yang bersifat moralitsa, mengejar hal - hal yang sempurna yang kadang - kadang irasional.
Dalam teori freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. tahap - tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat - sifat kepribadiaan yang bersikap yang bersifat menetap.
Menurut Freud, kepribadian orang terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun yaitu :
  1. Tahap oral, Mouth rule ( menghisap, menggigit, mengunyah ), Lima mode pada tahap oral yang masing - masing membentuk suatu prototipe karakteristik kepribadiaan tertentu di kemudian hari.
  2. Tahap anal : 1-3 tahun, akhir tahap oral bayi dianggap telah dapat membentuk kerangka kasar kepribadiaan.
  3. Tahap phalic : 3-6 tahun, solusi permasalahan pada fase oral & anal membentuk pola kerangka yang mendasar pada tahap berikut yaitu phalik.
  4. Tahap laten : 6-12 tahun, periode lambat, dimana desakan seksual mengendur.
  5. Tahap genital : 12-18 tahun : dorongan / impuls-impuls menguat lagi dengan drastis.
  6. Thap dewasa, yang terbagi dewasa awal, usia setengah baya dan usia senja. konsep psikonalisis menekankan pengaruh masa lalu ( masa kecil ) terhadap perjalanan manusia. 
Menurut erikson, perkembangan manusia melewati suatu proses dialektik yang harus dilalui dan dari hasil proses dialetik ini adalah salah satu dari kekuatan dasar manusia yaitu harapan, kemauan, hasrat, kompetisi, cinta, perhatiaan, kesetiaan dan kebijaksanaan.
Perkembangan kepribadiaan dalam teori psikonalisis Erikson :
  1. Trust VS Mistrust (0-1/1,5 tahun). Perkembangan basic trust, essensial. Dalam derajat tertentu diperlikan juga perkembangan ketidak percayaan (mistrust) untuk mendeteksi suatu bahaya atau suatu yang tidak menyenangkan & membedakan orang - orang yang dapat dipercaya / tidak.
  2. Otonomi VS Rasa malu dan ragu ( early chilhood : 1/1,5 - 3 tahun). Mulai menggebangkan kemandirian bisa timbul kegelisahan.
  3. Inisiatif VS rasa bersalah ( late chilhood:3-6thn). Komponen positif adalah berkembangnya inisiatif.
  4. Industri VS Inferiority ( usia sekolah : 6-12 tahun ). Dimulai industrial age. pengalaman berhasil memberikan rasa produktif, menguasai dan kompetitif.
  5. Identitas dan Penolakan VS difusi Identitas ( masa remaja : 12-20 ). Tahap perkembangan sebelumnya memberikan konstribusi yang berarti pembentukan identitas dapat terjadi krisis identitas.
  6. Intimasi dan solidaritas VS isolasi ( Early Adulthood : 20-35 thn ). Perkembangan identitas mendasari perkembangan keakraban individu dengan orang lain.
  7. Generativitas VS Stagnasi / mandeg ( middle adulthood : 35-65 thn ). Generativitas bertitik tolak pada pentingnya dan pengarahan generasi berikutnya.
  8. Integritas VS keputusasaan ( later years : diata 65thn). Secara ideal telah mencapai integritas.Integritas : menerima keterbatasan hidup, merasa menjadi bagian dari generasi sebelumnya.

sumber : http://www.scribd.com/doc/41484903/aliran-aliran-psikologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar